Saya tinggal di Desa. Parigi Mekar
kecamatan Ciseeng, Parung-Bogor. Saya mengamati kendaraan yang melintas di
daerah rumah saya yaitu trayek Desa babakan-Parung.
Trayek
Babakan-Parung berjarak 12KM. Rata-rata sopir angkot tidak menggunakan mobil
sendiri melainkan mobil sewaan yang setiap harinya sopir harus memberikan
setoran kepada pemilik mobil. Uang yang harus di setor kepada pemilik mobil
adalah sebesar RP. 80.000. uang setoran tersebut adalah uang setoran bersih
yang di terima si pemilik mobil sebagai uang sewa mobil/hari.
Saya melakukan survei kepada salah
satu sopir yang bernama bapak Zainal. Pak Zainal sudah 3 tahun menjadi sopir
angkot dan selama 3 tahun dia menggunakan mobil sewaan bukan mobil sendiri.
Setoran perhari pak Zainal sebesar RP. 80.000. pak Zainal hanya bisa menempuh
4rit/hari, dalam 1 hari pak zainal hanya mendapat hasil RP.120.000 yang sudah
di kurang uang bensin da pak zainal harus menyetorkan uangnya kepada pemilik
mobil sebesar RP. 80.000 jadi penghasilan bersih pak Zainal sebesar RP. 40.000.
uang tersebut adalah penghasilan pak Zainal dalam 1 Hari untuk di bawa pulang
dan makan sehari-hari. Istri pak Zainal juga membantu mencari uang dengan
bekerja menghias kerudung menggunakan payet yang upahnya beraneka ragam mulai
dari RP. 2.500/kerudung sampai RP. Rp.12.000/kerudung. Apabila istri pak Zainal
memilih kerudung yang upahnya RP. 2500 maka sehari dia bisa menyelesaikan 2
sampai 4 kerudung perharinya tergantung pada tingkat kesulitannya, apabila
istri pak Zainal memilih kerudung yg upahnya RP. 12.000 maka 1 kerudung bisa di
selesaikan dalam waktu 2 sampai 3 hari tergantung pada tingkat kesulitannya.
Apabila di hitung penghasilan pak
Zainal dan istri perhari maksmal RP.50.000 untuk membiayai 4orang(pak Zainal,
istri, dan 2 anak). Pak Zainal tidak setiap hari bekerja karna terkadang mobil
yang akan di sewa sudah terlebih dahulu disewa orang lain, dan apabila pak
Zainal tidak bekerja maka ia begantung pada uang sisa hasil kemarin.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar